Bikin Skripsi Tesis Disertasi Pakai AI: Apakah Termasuk Plagiarisme?
Seiring dengan kemajuan teknologi, kecerdasan buatan (AI) kini menjadi alat yang sangat membantu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia akademik. Salah satu aplikasi AI yang banyak digunakan oleh mahasiswa adalah untuk menulis skripsi, tesis, dan disertasi. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah bikin skripsi tesis disertasi pakai AI termasuk plagiarisme? Dalam artikel ini, kita akan membahas aspek hukum terkait penggunaan AI dalam penulisan tugas akhir serta dampaknya terhadap integritas akademik.
Apa Itu Kecerdasan Buatan (AI)?
Kecerdasan buatan (AI) merujuk pada kemampuan perangkat atau sistem untuk meniru kemampuan kognitif manusia, seperti pemrosesan data, pembelajaran, dan pengambilan keputusan. Teknologi AI kini semakin canggih, dengan aplikasi yang dapat menghasilkan tulisan, analisis data, bahkan karya ilmiah seperti skripsi dan tesis. Salah satu AI yang terkenal dan sering digunakan oleh mahasiswa adalah ChatGPT.
Namun, meskipun AI bisa membantu dalam menghasilkan konten, apakah itu sah digunakan untuk penulisan skripsi atau tesis? Apakah ada risiko plagiarisme jika mahasiswa hanya mengandalkan AI untuk menulis tugas akhir mereka?
Pengertian Plagiarisme dalam Dunia Akademik
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu plagiarisme. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiarisme adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta. Secara lebih rinci, dalam Pasal 9 huruf c Permendikbudristek 39/2021, plagiat didefinisikan sebagai salah satu pelanggaran integritas akademik yang meliputi:
- Mengambil sebagian atau seluruh karya milik orang lain tanpa menyebutkan sumbernya dengan tepat.
- Menulis ulang karya orang lain tanpa menggunakan bahasa sendiri, meskipun sumbernya disebutkan.
- Mengambil sebagian atau seluruh karya atau gagasan milik diri sendiri yang sudah diterbitkan tanpa mencantumkan sumber.
Jika seorang mahasiswa menggunakan AI untuk menulis skripsi atau tesis, apakah itu berarti mereka telah melanggar aturan plagiarisme? Mari kita bahas lebih lanjut.
Baca Juga: Konsekuensi Hukum menggunakan Joki skripsi tesis disertasi
Apakah Menulis Skripsi dengan AI Termasuk Plagiarisme?
Seiring dengan berkembangnya teknologi AI, muncul berbagai perdebatan mengenai penggunaannya dalam penulisan karya ilmiah. Banyak mahasiswa yang mulai menggunakan ChatGPT dan alat serupa untuk menghasilkan teks akademik, seperti makalah, skripsi, atau tesis. AI seperti ChatGPT memiliki kemampuan untuk mengolah informasi dan memberikan hasil tulisan yang bisa sangat mirip dengan karya ilmiah yang diterbitkan oleh penulis manusia. Namun, masalah muncul jika mahasiswa hanya menyalin hasil tulisan yang dihasilkan oleh AI tanpa menyebutkan sumber atau melakukan analisis kritis terhadapnya.
AI sebagai Agen Elektronik
Menurut UU 19/2016, AI dapat dianggap sebagai agen elektronik, yang artinya AI adalah sistem elektronik yang dapat memproses informasi secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Hal ini membuat AI berfungsi sebagai alat bantu dalam penulisan skripsi atau tesis. Meski begitu, penggunaan AI tetap harus memperhatikan norma-norma akademik yang ada, terutama terkait dengan plagiarisme.
Risiko Plagiarisme dalam Penggunaan AI
Jika mahasiswa hanya menyalin tulisan yang dihasilkan oleh AI, maka ada kemungkinan tulisan tersebut mengandung materi yang diambil dari berbagai sumber tanpa memberikan kredit atau referensi yang tepat. ChatGPT, misalnya, mengakses informasi dari berbagai situs web dan publikasi ilmiah tanpa memberikan atribusi yang jelas kepada penulis aslinya. Ini berpotensi menjadikan tulisan yang dihasilkan oleh AI sebagai bentuk plagiarisme, karena tidak menyebutkan sumber dari mana informasi tersebut berasal.
Baca Juga: ThesisGenius.com: Jasa Penulisan Skripsi Terbaik di Kabupaten Kudus 2025
Menurut Calum Macdonald dan koleganya dalam jurnal mereka, Can ChatGPT Draft a Research Article?, penggunaan AI tanpa pengakuan yang tepat terhadap sumber atau tanpa mencantumkan atribusi yang jelas dapat dianggap sebagai plagiarisme. Oleh karena itu, meskipun menggunakan AI tidak sepenuhnya salah, mahasiswa harus berhati-hati agar tidak terjerumus dalam pelanggaran akademik (sumber: hukumonline.com)
Bagaimana Menggunakan AI Secara Etis dalam Penulisan Skripsi?
Meskipun bikin skripsi tesis disertasi pakai AI bisa sangat membantu dalam proses penulisan, ada beberapa pedoman yang harus diikuti untuk memastikan bahwa penggunaan AI tetap etis dan tidak melanggar aturan akademik:
- Jangan Menyalin Tulisannya Secara Utuh
AI bisa menjadi alat yang berguna untuk membantu mahasiswa merumuskan ide atau menyusun struktur tulisan. Namun, mahasiswa harus melakukan penelitian lebih lanjut dan menulis ulang atau mengadaptasi informasi yang dihasilkan oleh AI agar lebih sesuai dengan pandangan dan analisis mereka sendiri. - Cantumkan Sumber dengan Jelas
Jika menggunakan AI untuk mendapatkan ide atau informasi, pastikan untuk menyebutkan sumber yang relevan. Jangan hanya mengandalkan hasil dari AI tanpa mencari tahu dari mana informasi tersebut berasal. - Gunakan AI sebagai Alat Bantu, Bukan Pengganti Penulisan
AI seharusnya digunakan untuk membantu dalam proses penelitian dan penulisan, seperti mencari topik, merumuskan pertanyaan penelitian, atau memberikan referensi. Namun, mahasiswa tetap harus mengerjakan analisis, penulisan, dan pengembangan argumen mereka sendiri.
Dampak Hukum dan Akademik dari Plagiarisme
Jika mahasiswa terbukti melakukan plagiarisme, baik melalui penyalinan tulisan dari sumber lain atau melalui penggunaan AI tanpa atribusi yang tepat, mereka dapat menghadapi konsekuensi yang serius. Pasal 25 ayat (2) UU Sisdiknas menyatakan bahwa jika karya ilmiah yang digunakan untuk memperoleh gelar akademik terbukti merupakan hasil plagiarisme, gelar tersebut dapat dicabut. Selain itu, mahasiswa yang melakukan plagiarisme juga dapat dikenakan sanksi administratif, seperti pembatalan ijazah atau pemberhentian dari universitas.
Baca Juga: Jasa Bimbingan Belajar Menulis Skripsi Tesis Disertasi
Kesimpulan: Jasa Bimbingan Belajar yang Sah dan Tidak Menyalahi Aturan
Menggunakan AI untuk membantu menulis skripsi, tesis, atau disertasi memang sah-sah saja, asalkan dilakukan dengan cara yang etis. AI dapat digunakan sebagai alat bantu untuk merumuskan ide, memberikan wawasan baru, atau menyusun struktur tulisan. Namun, mahasiswa tetap harus berperan aktif dalam menulis, menganalisis, dan menyusun argumen mereka sendiri.
Jika Anda merasa kesulitan dalam proses penulisan tugas akhir, ThesisGenius.com menyediakan jasa bimbingan belajar metode penelitian yang dapat membantu Anda menyusun skripsi, tesis, atau disertasi dengan cara yang sah dan sesuai dengan standar akademik. Kami akan membantu Anda melalui setiap tahapan penulisan dengan pendekatan yang etis dan profesional. Hubungi kami sekarang di ThesisGenius.com untuk mendapatkan bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir Anda!