Agar tulisan tidak hanya koheren tetapi juga benar secara tata bahasa, aturan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) harus diikuti. Oleh karena itu, berikut ini disajikan beberapa panduan penulisan kata menurut EYD:
1. Penulisan Huruf Kapital
- Huruf kapital digunakan pada awal kalimat, nama diri, nama tempat, dan sebutan kehormatan.
- Contoh: “Dia tinggal di Jakarta.” “Bapak Andi adalah seorang dokter.”
2. Penulisan Kata Depan
- Kata depan seperti “di”, “ke”, dan “dari” ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya jika menunjukkan tempat.
- Contoh: “di rumah”, “ke pasar”, “dari sekolah”.
- Namun, jika bukan menunjukkan tempat, kata depan ditulis serangkai.
- Contoh: “dibawa”, “kemarin”, “daripada”.
3. Penulisan Kata Sambung
- Kata sambung seperti “dan”, “atau”, “tetapi” tidak ditulis di awal kalimat, kecuali jika menghubungkan kalimat dalam sebuah paragraf.
- Contoh: “Saya membeli buku dan pensil.” “Dia pandai, tetapi malas.”
4. Penulisan Partikel
- Partikel “pun” dan “lah” ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
- Contoh: “apapun”, “bagaimanapun”, “berjalanlah”.
5. Penulisan Angka dan Bilangan
- Angka digunakan untuk menuliskan bilangan yang besar atau dalam konteks teknis dan ilmiah.
- Bilangan satu sampai sepuluh sebaiknya ditulis dengan huruf dalam teks biasa.
- Contoh: “Dia membeli lima buku.” “Penduduk kota ini berjumlah 1.234 orang.”
6. Penggunaan Tanda Baca
- Gunakan tanda koma (,) untuk memisahkan unsur dalam kalimat majemuk setara.
- Gunakan titik (.) di akhir kalimat pernyataan.
- Gunakan tanda tanya (?) di akhir kalimat tanya.
- Gunakan tanda seru (!) untuk perintah atau seruan.
Artikel ini dirancang untuk membantu Anda memahami cara penulisan kata yang benar menurut EYD. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan tulisan Anda dapat dibuat dengan lebih baik, efektif, dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia